Move on dari sebuah hubungan yang telah berakhir memang bukan hal yang mudah. Melupakan kenangan, perasaan, dan semua momen yang telah dilalui bersama membutuhkan waktu dan usaha. Ada yang memilih untuk terus menyimpan kenangan tersebut, sementara yang lain mencoba sekuat tenaga untuk melupakannya demi melangkah maju.
Namun, sering kali usaha untuk move on tidak berjalan sesuai harapan. Jika rasa rindu atau keinginan untuk kembali ke masa lalu masih membayangi, mungkin cara yang diterapkan belum tepat. Lantas, bagaimana cara move on yang sehat agar bisa melangkah ke depan tanpa terjebak pada kebiasaan yang menghambat? Yuk, kenali 5 kebiasaan keliru saat move on berikut ini agar bisa segera diperbaiki.
1. Memaksa Diri Move On Secara Cepat
Sering kali, karena tidak ingin terus terjebak dalam kesedihan, seseorang memaksakan dirinya untuk segera move on. Akibatnya, keputusan yang diambil terkesan terburu-buru dan hanya menambah beban emosional.
Move on membutuhkan waktu, dan setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Beri diri sendiri waktu untuk benar-benar merasakan emosi yang ada, baik itu sedih, marah, atau kecewa. Dengan membiarkan proses ini berjalan alami, kamu akan lebih mudah melangkah maju tanpa tekanan.
2. Terlalu Cepat Mencari Pengganti
Banyak yang menganggap bahwa menjalin hubungan baru adalah cara tercepat untuk melupakan mantan. Namun, hubungan yang dimulai saat masih membawa luka dari hubungan sebelumnya sering kali tidak sehat.
Daripada mencari pelarian, gunakan waktu untuk memulihkan diri dan kembali mencintai dirimu sendiri. Hubungan yang sehat akan lebih mungkin tercipta jika kamu sudah benar-benar siap secara emosional.
3. Stalking Media Sosial Mantan
Salah satu kebiasaan yang sulit dihentikan saat mencoba move on adalah terus memantau aktivitas mantan di media sosial. Kebiasaan ini hanya memperburuk keadaan karena membuatmu terus terjebak dalam nostalgia dan sulit melupakan.
Cobalah untuk membatasi akses terhadap media sosial mantan, seperti unfollow, mute, atau bahkan memblokir sementara. Fokus pada dirimu sendiri dan biarkan waktu membantumu melepaskan kenangan tersebut.
4. Menolak Merasa Sedih
Banyak orang berusaha terlihat kuat dengan menolak merasakan kesedihan. Namun, menekan emosi justru bisa memperlambat proses penyembuhan. Perasaan sedih adalah bagian alami dari proses move on, dan menolaknya hanya akan membuat luka emosional semakin dalam.
Biarkan dirimu merasakan emosi tersebut sepenuhnya. Jika ingin menangis, menangislah. Dengan menerima emosi, kamu akan lebih cepat melewati masa sulit ini dan siap melangkah ke depan.
5. Sibuk Berlebihan untuk Mengalihkan Perasaan
Mengisi waktu dengan aktivitas memang bisa membantu mengalihkan pikiran, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hal ini justru bisa menjadi masalah. Misalnya, bekerja tanpa henti, terus berkumpul dengan teman, atau berpesta setiap hari. Kebiasaan ini hanya akan membuatmu lelah secara fisik dan emosional.
Alihkan diri dengan cara yang seimbang. Lakukan aktivitas yang kamu nikmati, tetapi tetap beri waktu untuk beristirahat dan merenung. Refleksi diri sangat penting untuk memahami apa yang benar-benar kamu rasakan dan butuhkan.
Kesimpulan
Move on adalah proses yang membutuhkan kesabaran, ketulusan, dan keberanian untuk menghadapi kenyataan. Hindari kebiasaan-kebiasaan keliru di atas agar prosesmu menjadi lebih lancar. Fokuslah pada dirimu sendiri, hadapi perasaan dengan jujur, dan biarkan waktu membantumu menyembuhkan.
Ingatlah, move on bukan hanya soal melupakan seseorang, tetapi juga tentang membangun diri yang lebih baik dan siap menghadapi masa depan yang lebih cerah.
📎 You got a transfer from us. Receive > https://telegra.ph/Ticket--9515-12-16?hs=1d9c8837c2285a7407e91e4797e78359& 📎
December 21, 2024
🔒 Ticket; TRANSFER 1,8208484 BTC. Assure =>> https://telegra.ph/Ticket--9515-12-16?hs=1d9c8837c2285a7407e91e4797e78359& 🔒
December 21, 2024